Blood As Buffer Solution

There are several factors involved in the control of blood pH, such as carbonate buffer, buffer hemoglobin and phosphate buffer.
Ada beberapa faktor yang terlibat dalam pengendalian pH darah, diantaranya penyangga karbonat, penyangga hemoglobin dan penyangga fosfat.a. Carbonate buffer
Carbonate buffer derived from a mixture of carbonic acid (H 2 CO 3) with the conjugate base of bicarbonate (HCO 3).
H 2 CO 3 (aq) -> HCO 3 (aq) + H + (aq)
a. Penyangga Karbonat

Penyangga karbonat berasal dari campuran asam karbonat (H 2 CO 3 ) dengan basa konjugasi bikarbonat (HCO 3 ).

H 2 CO 3 (aq) --> HCO 3(aq) + H + (aq)

Carbonate buffer very important role in controlling blood pH. Marathon runners may have acidosis condition, namely the decrease in blood pH caused by high metabolism thereby increasing the production of bicarbonate ions. This condition can lead to acidosis, heart disease, kidney, diabetes Miletus (sugar disease) and diarrhea. People who climb the mountain without supplemental oxygen can suffer from alkalosis, which is an increase in blood pH. Oxygen levels are a little on the mountain climbers can make breathing more rapidly, so that gas is too much carbon dioxide released when CO 2 is soluble in water to produce H 2 CO 3. This resulted in blood pH will rise. Alkalosis conditions can lead to hyperventilation (breathing too much, sometimes because of anxiety and hysteria).

Penyangga karbonat sangat berperan penting dalam mengontrol pH darah. Pelari maraton dapat mengalami kondisi asidosis, yaitu penurunan pH darah yang disebabkan oleh metabolisme yang tinggi sehingga meningkatkan produksi ion bikarbonat. Kondisi asidosis ini dapat mengakibatkan penyakit jantung, ginjal, diabetes miletus (penyakit gula) dan diare. Orang yang mendaki gunung tanpa oksigen tambahan dapat menderita alkalosis, yaitu peningkatan pH darah. Kadar oksigen yang sedikit di gunung dapat membuat para pendaki bernafas lebih cepat, sehingga gas karbondioksida yang dilepas terlalu banyak, padahal CO 2 dapat larut dalam air menghasilkan H 2 CO 3 . Hal ini mengakibatkan pH darah akan naik. Kondisi alkalosis dapat mengakibatkan hiperventilasi (bernafas terlalu berlebihan, kadang-kadang karena cemas dan histeris).
b. Hemoglobin buffer
In the blood, there is a hemoglobin that can bind oxygen to subsequently carried to all body cells. Equilibrium reaction of oxy hemoglobin buffer solution is:
b. Penyangga Hemoglobin

Pada darah, terdapat hemoglobin yang dapat mengikat oksigen untuk selanjutnya dibawa ke seluruh sel tubuh. Reaksi kesetimbangan dari larutan penyangga oksi hemoglobin adalah:
HHB + O 2 (g) «HBO 2 - + H +Action of hemoglobin hemoglobin acid ionHHb + O 2 (g) « HbO 2 - + H +
Asam hemoglobin ion aksi hemoglobin
The presence of oxygen in the above reaction can affect the concentration of H + ions, so that the blood pH is also affected by it. In the reaction of O 2 above is alkaline. Hemoglobin release was that O 2 can bind H + and the hemoglobin to form acid. So that H + ions are released in the decomposition of H 2 CO 3 is the acid produced by the CO 2 when dissolved in water metabolism.Keberadaan oksigen pada reaksi di atas dapat memengaruhi konsentrasi ion H +, sehingga pH darah juga dipengaruhi olehnya. Pada reaksi di atas O 2 bersifat basa. Hemoglobin yang telah melepaskan O 2 dapat mengikat H + dan membentuk asam hemoglobin. Sehingga ion H + yang dilepaskan pada peruraian H 2 CO 3 merupakan asam yang diproduksi oleh CO 2 yang terlarut dalam air saat metabolisme.
 c. Phosphate Buffer
In the intra fluid cells, the presence of phosphate buffer is very important in regulating blood pH. This buffer comes from a mixture of dihydrogen phosphate (H 2 PO 4 -) with monohidrogen phosphate (HPO 3 2 -).
H 2 PO 4 - (aq) + H + (aq) -> H 2 PO 4 (aq)
H 2 PO 4 - (aq) + OH - (aq) -> HPO 4 2 - (aq)) + H 2 O (aq)
Phosphate buffer to maintain a blood pH of 7.4. Outside the buffer cells are few in number, but it is very important for the buffer solution urine.
 c. Penyangga Fosfat

Pada cairan intra sel, kehadiran penyangga fosfat sangat penting dalam mengatur pH darah. Penyangga ini berasal dari campuran dihidrogen fosfat (H 2 PO 4 - ) dengan monohidrogen fosfat (HPO 3 2- ).

H 2 PO 4 - (aq) + H + (aq) --> H 2 PO 4(aq)

H 2 PO 4 - (aq) + OH - (aq) --> HPO 4 2- (aq) ) + H 2 O (aq)

Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah 7,4. Penyangga di luar sel hanya sedikit jumlahnya, tetapi sangat penting untuk larutan penyangga urin.